Selasa, 15 Mei 2012

Cinta Tak Harus Memiliki

          Seorang gadis hidup di keluarga yang serba sederhana. Ia memiliki ayah dan ibu yang sangat baik serta seorang kakak laki-laki yang usianya dua tahun lebih tua darinya. Kakaknya sangat peduli dan setia kepadanya. Gadis itu bernama Nia Ivana. Ia kerap disapa akrab dengan panggilan Ivana. Kegiatannya sehari-hari hanya belajar, sekolah dan membantu kedua orang tuanya. Saat ini ia sedang duduk di bangku kelas tiga SMA.
          Suatu hari, saat ia telah lulus SMA dan akan memasuki bangku perkuliahan, ia bingung akan masuk Universitas yang mana. Karena terlalu bingungnya, lalu ia berkonsultasi dengan orang tuanya.
Gadis itu bertanya kepada ayah dan ibunya, "Ayah, ibu . . . . Sekarang Ivana sudah lulus SMA. Tapi Ivana tidak tahu akan melanjutkan kuliah kemana".
Ibu menjawab, "Ivana anakku !! Karena kau ingin menjadi seorang dokter, Ibu akan memasukkanmu di Universitas Indonesia. Ibu rasa Universitas itu adalah yang terbaik untukmu".
Gadis itu bertanya lagi, "Apakan ayah dan ibu sanggup membiayai kuliah Ivana? Bukankah kuliah di kedokteran itu sangat mahal? Ivana tidak ingin menyusahkan ayah dan ibu".
Ibu menjawab, "Sudahlah anakku!! Kau tak perlu memikirkan masalah itu. Apapun akan ayah dan ibu lakukan demi tercapainya cita-citamu menjadi seorang dokter".
Gadis itu berkata lagi, "Baiklah, kalau memang itu sudah menjadi keputusan ayah dan ibu. Ivana akan berusaha untuk belajar bersungguh-sungguh agar bisa menjadi kebanggaan ayah dan ibu".
          Hari-hari terus berlalu, hingga tiba saatnya seorang Ivana menjadi mahasiswi Kedokteran di Universitas Indonesia. Ia sangat senang karena keinginannya melanjutkan kuliah di ..... dengan jurusan ilmu kedokteran dapat terwujud. 
          Disana ia memiliki banyak teman yang sangat baik padanya. Semua yang disekitarnya suka padanya. Walaupun ia cantik tapi sangat baik dan ramah pula. Semua orang ingin selalu dekat dengannya. Apalagi ia dikenal sebagai mahasiswi yang berprestasi.
          Beberapa mahasiswa mencoba mendekatinya, tapi tetap tidak ada yang menyentuh hatinya. Ternyata hatinya telah terpikat oleh sosok lelaki yang sangat tampan. Lelaki itu satu kampus dengan Ivana. Diam-diam Ivana mulai jatuh hati kepadanya. Lelaki itu bernama Yuda Prawira. Yuda adalah sosok laki-laki yang sangat tampan, karena ketampanannya ia dikejar-kejar mahasiswi sekampus. Tidak hanya bermodalkan tampan, Yuda tak kalah baiknya dengan Ivana.
          Ketika Ivana mengetahui bahwa Yuda dikejar-kejar para wanita, tipislah harapan Ivana untuk dekat dengan Yuda.
Ivana bergumam di dalam hatinya, "Bagaimana mungkin aku bisa dekat dengannya. Dia kenal saja tidak dengan aku. Jangankan jadi orang yang spesial dihatinya, jadi temannya saja sangat jauh dari harapan.". Ivana mengeluh dengan keadaan itu.
          Semakin hari Ivana semakin bertambah jatuh hati padanya. Tapi sayangnya Yuda tak mengetahui tentang hati Ivana. Ivana hanya bisa melihat Yuda dari kejauhan. Ivana tidak tahan memendam rasa itu sendirian, maka ia memutuskan untuk mencari seorang sahabat yang bisa di ajak bercerita dan menutup rapat-rapat masalah hatinya.
          Akhirnya Ivana menemukan seorang sahabat yang bernama Ruliza. Ia biasa dipanggil dengan sebutan Liza. Sosok Lizalah tempat Ivana mencurahkan segala isi hatinya. Begitu pula dengan Liza, ia juga sering menceritakan masalahnya kepada Ivana.
Ivana berkata kepada Liza, "Liz, tahukah kamu! Selama ini aku telah menyimpan rasa pada Yuda, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya agar aku bisa dekat dengan Yuda".
Liza menjawab, "Benarkah apa yang kau katakan itu ? Aku tau bagaimana caranya mendekatkanmu dengan Yuda. Perlu kamu ketahui bahwa aku juga salah satu teman dekatnya Yuda".
Ivana berkata, "Sungguh !! Kau teman dekatnya Yuda ? Aku tidak menyangka bisa berteman dengan orang yang dekat dengan Yuda. Terima kasih Liza atas niatmu untuk membantuku."
Liza menjawab, "Iya, sama-sama. Sesama teman kan kita harus saling membantu".
          Ivana tidak pernah menyangka ternyata Liza yang selama ini ia kenal adalah orang yang dekat dengan laki-laki yang ia sukai. Dengan adanya Liza, Ivana lebih mudah mendapatkan informasi mengenai Yuda. Keadaan sedih dan senangnya Yuda diketahui oleh Ivana melalui perantara Liza.
          Tapi ada satu informasi dari Liza yang membuat hati Ivana menjadi sedih. Ternyata Yuda telah memiliki pujaan hati. Pujaan hatinya ........................ bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar